Komunikasi
Menurut teori komunikasi, komunikasi adalah suatu system yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan, ide, atau gagasan yang dilakukan oleh minimal dua pihak, dari satu pihak ke pihak yang lain sehingga terjadi saling mempengaruhi.
Komunikasi dapat pula diartikan sebagai pengaruh suatu persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam suatu wilayah menimbulkan perubahan pad wilayah yang lain.
Menurut Laswell, komunikasi dapat berlangsung dengan baik apabila komponen-komponen komunikasi terpenuhi, seperti adanya pengirim (komunikator), adanya penerima (komunikate), adanya pesan, saluran, feedback (tanggapan), dan aturan-aturan yang disepakati oleh pihak-pihak yang melakukan komunikasi mengenai bagaimana komunikasi itu dapat berlangsung.
Proses komunikasi berawal dari pengirim yang mengirimkan pesan kepada orang lain berupa bahasa (percakapan) atau symbol-simbol yang dapat dimengerti kedua belah pihak. Kemudian pesan tersebut disampaikan melalui media langsung ataupun tidak langsung. Setelah pesan sampai kepada penerima pesan, isi pesan tersebut diterjemahkan oleh si penerima agar dapat dimengerti oleh penerima tersebut. Penerima pesan juga dapat memberikan feedback atau tanggapan atas pesan yang ia terima kepada si pengirim pesan (hal ini dapat terjadi bila komunikasi berlangsung secara dua arah).
Komunikasi menurut subjek yang menerimanya dibedakan menjadi :
Komunikasi satu arah
Merupakan bentuk komunikasi yang hanya terdapat satu subjek (penerima) pesan. Tidak terdapat feedback dalam komunikasi tersebut.
Misalnya saat kita menonton siaran berita dari TV atau mendengarkan radio.
Komunikasi dua arah
Merupakan bentuk komunikasi yang terdapat dua subjek yang saling melakukan proses komunikasi. Komunikasi jenis ini penerima pesan dapat melakukan feedback kepada pengirim.
Misalnya saat kita melakukan pembicaraan melalui handphone.
Berdasarkan bentuk-bentuk yang digunakan, komunikasi dibedakan menjadi :
Komunikasi verbal
Merupakan bentuk komunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik sehingga biasanya mudah dimengerti.
Komunikasi Non Verbal
Merupakan bentuk komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, gerak tangan, ekspresi tubuh dan nada suara (intonasi).
Contohnya ekspresi wajah ketika seseorang sedang sedih berbeda dengan ekspresi ketika sedang sedih.
Terkadang saat kita melakukan komunikasi sering menemui bermacam hambatan, hal ini bila tidak segera disikapi dengan tepat dapat menjadikan komunikasi yang kita lakukan menjadi sia-sia. Misalnya saja pesan menjadi tidak tersampaikan atau penerima pesan mengalami suatu kesalahpahaman sehingga menimbulkan penyimpangan-penyimpangan. Karena itu diperlukan beberapa tips agar hal tersebut bisa dihindari.
Memahami kelas sosial dimana kita akan melakukan komunikasi
Misalnya saat kita berkomunikasi dengan seorang pedagang di pasar tentu berbeda dengan saat kita berkomunikasi dengan dosen di kampus.
Berkomunikasilah sesuai dengan tingkatan bahasa para pendengar
Misalnya saat kita berbicara kepada anak kecil tertu berbeda dengan saat kita berbicara dengan teman sebaya.
Mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengar
Misalnya seorang remaja tentu tidak akan tertarik dengan perbincangan tentang masalah-masalah perkawinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar