Jumat, 26 Februari 2010

Masalah-Masalah Ergonomi yang Berkaitan dengan Efek Psikologis

Masalah-Masalah Ergonomi yang Berkaitan dengan Efek Psikologis

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita secara tidak sadar telah mamakai prinsip ergonomi. Namun karena istilah ini jarang kita pergunakan maka terasa sangat asing di telinga. Maka setelah istilah ergonomi itu kita pelajari baik pengertian maupun maksudnya barulah kita sadar bahwa kita sebenarnya kita sering menggunakan prinsip tersebut dalam keseharian kita.

Misalnya saja saat kita duduk di kursi yang nyaman saat mengetik sebuah laporan yang membutuhkan waktu yang lama dalam penyelesaiannya, maka kita bisa bekerja dengan lebih nyaman dan santai sehingga konsentrasi tetap terjaga, akibatnya hasil kerja kita juga baik. Sedangkan jika kursi yang kita pakai keras (tidak ada bantalannya), tidak ada senderannya, atau bahkan terlalu empuk, hal itu bisa berdampak pada hasil pekerjaan kita. Yang seharusnya bisa selesai dengan cepat dan dengan hasil yang memuaskan, tapi karena kursi yang kita duduki tidak nyaman atau terlalu nyaman maka pekerjaan yang seharusnya bisa cepat selesai menjadi lebih lambat, atau bahkan tidak selesai sama sekali (karena kursinya terlalu empuk sehingga membuat mata mengantuk dan akhirnya tertidur). Hal ini karena perhatian kita direbut oleh ketidaknyamanan posisi kerja kita.

Contoh lain mengenai ergonomi yang mungkin sehari-hari kita jumpai seperti kenyamanan saat berpergian dengan menggunakan kereta Jabodetabek. Misalnya saja kita bandingkan antara berpergian dengan menggunakan kereta ekonomi biasa dengan menggunakan kereta ekspres. Jelas desain kedua kereta ini berbeda, dari segi kenyamanan pun berbeda. Pada kereta ekonomi biasa, tempat duduk yang disediakan bagi penumpang keras, tidak berbantalan dan karena biasanya penumpang yang naik juga banyak maka duduknya pun berdesak-desakan. Bandingkan dengan tempat duduk pada kereta ekspres. Empuk dan sangat nyaman. Penumpang yang naik pun rata-rata tidak sebanyak di kereta ekonomi biasa. Sehingga penumpang pun bisa duduk dengan nyaman.
Dari segi kondisi udara pun sama, di kereta ekonomi biasanya udaranya sangat panas dan sumpek, karena memang sirkulasi udara yang masuk sedikit karena banyaknya penumpang yang naik. Berbeda dengan kereta ekspres yang di dalamnya terdapat AC, sangat sejuk dan nyaman. Jika dilihat dari segi psikologis para penumpangnya. Penumpang kereta ekonomi biasa rata-rata tingkat stres dan emosionalnya bisa sangat tinggi. Karena kondisi yang berdesakan, tempat duduk yang kurang nyaman, sirkulasi udara yang kurang, disertai ramainya suara pedagang yang meneriakkan barang dagangannya, sungguh sangat mungkin membuat penumpangnya menjadi emosional, dan stres. Lain halnya dengan penumpang kereta ekspres yang bisa duduk dengan nyaman, dengan udara yang sejuk, suasananya juga tenang maka tingkat stres dan emosi pun lebih rendah.
Posisi kita saat menggunakan laptop di lantai/tempat tidur, posisi kita saat mengangkat galon air minum, dan terutama berbagai posisi saat kita melakukan kerja merupakan banyak kasus pada ilmu ergonomi. Perhitungan, analisis dan perancangan ergonomi bertujuan untuk membuat alat kerja yang nyaman saat digunakan sehingga meningkatkan produktivitas kerja pemakai. Kesalahan posisi kerja memungkinkan seseorang menjadi mudah lelah, kurang konsentrasi dan bahkan pegal-pegal atau sakit pada bagian tertentu. Hal-hal ini juga dapat berdampak pada segi psikologis kita, seperti menjadi mudah marah, dan memicu tingkat stres yang lebih tinggi.
Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-aspek manusia di dalam perencanaan man-made objects (proses perancangan produk) dan lingkungan kerja. Tujuan pokok ergonomi adalah terciptanya desain sistem manusia-mesin yang terpadu sehingga efektivitas dan efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal secara fisik maupun mental psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral. Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar